KBB | Pena Bhayangkara
Peristiwa keracunan massal yang menimpa puluhan siswa SMK di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat, setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat perhatian serius dari Pimpinan Perusahaan Ridatama, Rina Simanjuntak
Menurutnya, kasus ini menjadi tamparan keras bagi pelaksanaan program MBG yang seharusnya memberikan manfaat dan gizi sehat bagi pelajar, bukan malah menimbulkan ancaman kesehatan.
“Program pemerintah seperti MBG pada dasarnya sangat baik dan mulia, namun pengawasan mutu makanan harus benar-benar ketat. Kejadian di Cipongkor menunjukkan adanya kelemahan dalam rantai distribusi maupun kualitas penyediaan makanan. Jangan sampai anak-anak kita yang seharusnya belajar dengan tenang justru terancam kesehatannya,” tegas Rina
Rina juga mendorong agar pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, segera melakukan evaluasi menyeluruh. Selain itu, ia meminta agar ada transparansi hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan MBG yang dikonsumsi para siswa.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam setiap program berbasis konsumsi publik.
“Kejadian ini jangan sampai terulang. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, sudah seharusnya kita jaga dengan memberikan asupan bergizi, bersih, dan aman,” pungkasnya.
Hingga kini, tercatat sekitar 75 siswa menjadi korban keracunan dengan gejala mual, muntah, hingga sesak napas. Sebagian besar dirawat di Puskesmas Cipongkor dan posko darurat, sementara puluhan lainnya dirujuk ke RSUD Cililin untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Red